sebuah kisah seorang nenek yang ditinggal meninggal oleh suaminya,
beliau sangat sedih sehingga melupakan keluarga dan namanya sendiri karena kesedihan ditinggal suami tercinta, suatu hari beliau bertemu dengan gadis ketika dia sedang duduk dipinggir jalan karena tersesat lupa jalan pulang dan beliau memegang tanggan gadis tersebut dan meminta bantuannya untuk mengantarkan pulang beliau, gadis yang bertemu nenek tadi adalah gadis yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan mahkluk gaib.
ketika gadis tersebut sudah mengantarkan si nenek ke rumah dia bertemu dengan anak dari nenek tersebut, dan dia diminta untuk menunggu untuk diberikan imbalan karena sudah mengantarkan ibunya, disaat dia sedang menunggu dia mendengar suara lelaki yg sangat menyeramkan dan dari suara tersebut dia mengucapkan "enam, emapat, tiga, satu", suara lelaki tersebut terus berulang-ulang dan semakin dekat. gadis tersebut makin ketakutan sehingga tidak tahan untuk pergi dari sana, sebelum dia melangkah si nenek menggenggam tangan gadis tersebut dan bertanya "apakah itu internet" sambil melihat smartphone gadis itu, si gadis sangat ketakutan dan sosok yang tadinya hanya suara sekarang terlihat wujudnya, gadis itupun sangat ketakutan dan tidak bisa berpikir apa-apa lagi karena sosok yg menyeramkan itu sedang berada didepan matanya sambil melihat nenek tersebut dengan mengulanga kata-kata sebelumnya "enam, emapat, tiga, satu".
Setelah beberapa saat sosok menyeramkan itu melihat si nenek sambil mengatakan "enam, empat, tiga, satu" berulang kali, si nenek kemudian masuk kedalam rumah dan mencoba membukan brankas dengan kunci pin yang sudah lama tidak bisa dia buka karena dia melupakan pin untuk membuka brankas, dia mencoba memasukan nomor yang gadis itu dengar dari sosok yg menyeramkan itu, dan terbukalah brankas tersebut, didalam itu brankas itu terdapat beberapa surat dan kuncir pemberian si suami, dan dia memakai kuncir itu di rambutnya, si nenek terlihat lebih hidup dari pada sebelumnya, dan menawarkan masakan ketika dia masih bersama suaminya.
